Dinkes Kabupaten Kediri

Dinkes Kabupaten Kediri Skrining Kesehatan Gratis Ratusan Peserta Festival Anak Sholeh

KEDIRI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Kediri menggelar skrining kesehatan gratis di acara Festival Anak Sholeh.

Skrining kesehatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (30/7/2024) dengan total peserta 150 orang dan Kamis (1/8/2024) 100 orang di Pendopo Panjalu Jayati. Skrining kesehatan ini masuk dalam rangkaian acara Vocal Grup Religi, Menyanyi Solo Lagu Religi Tk. SMP/SMA Sederajat, Muslimah Beauty Contest.

Kepala Dinkes Kabupaten Kediri dr Ahmad Khotib melalui Sub Koordinator PTM dan Keswa Etik Siti Rahayu SKM, mengatakan, skrining kesehatan bertujuan untuk mendeteksi indikasi penyakit tidak menular sejak dini. Apalagi belakangan mulai ditemui kasus diabetes pada anak muda.

“Dengan skrining kesehatan ini kita bisa mendeteksi sejak dini adanya indikasi penyakit tidak menular. Jadi bisa segera ditangani,” kata Etik.

Etik menerangkan, untuk alur skrining nantinya para peserta akan diminta untuk mengisi biodata diri dan faktor risiko keluarga. Kemudian mereka akan diarahkan untuk cek tekanan darah.

Setelah itu akan dicek langsung kadar gula darah, pengecekan tinggi badan, berat badan dan lingkar perut. Apabila ada faktor risiko ke arah penyakit tertentu akan langsung dilakukan pemeriksaan kolesterol.

“Misal setelah pengecekan ada ditemui indikasi tertentu seperti tensi tinggi, gula darah tinggi atau obesitas akan dicek sekalian kolesterolnya. Jika membutuhkan perawatan atau penanganan medis akan kami rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat,” terang Etik.

Sementara itu Dyah Septiana selaku Ketua Pokja 1 TP PKK Kabupaten Kediri mengapreasiasi adanya skrining kesehatan gratis tersebut. Ia menyebut dengan deteksi dini bisa memberikan pencegahan dan penanganan maksimal.

“Kemarin Mbak Cicha (Ketua TP PKK Kabupaten Kediri) minta supaya ada skrining kesehatan. Kemudian kami bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Kediri. Ternyata kegiatan skrining kesehatan ini sangat membantu,” ucapnya.

“Waktu skrining pertama kemarin ditemukan ada peserta yang gula darah dan tensinya tinggi. Karena diketahui lebih awal jadi bisa melakukan penanganan lebih dini. Kami juga bisa berpesan pada pendamping supaya anak tersebut lebih dijaga kesehatannya,” imbuhnya.

Perempuan yang akrab disapa Nana tersebut berharap, dengan adanya skrining kesehatan sejak dini bisa menjadikan masyarakat lebih aware. Terutama lebih memperhatikan pola makan anak sehari-hari.

“Dimulai dari menjaga pola makan sehari-hari supaya kesehatan anak ke depannya lebih terjaga,” ujarnya.

Scroll to Top