KABUPATEN KEDIRI – Herd immunity pada anak penting untuk dijaga dan ditingkatkan. Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri menggelar lokakarya perencanaan kegiatan, pembiayaan dan kebutuhan anggaran untuk menjangkau anak zero dose. Kegiatan ini digelar selama dua hari sejak Kamis (23/1/2025) di Hotel Grand Surya Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ahmad Khotib membuka lokakarya didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Bambang Triyono Putro. Peserta lokakarya adalah tenaga kesehatan puskesmas se-Kabupaten Kediri dan dinkes.
Dalam kesempatan itu, dr. Ahmad Khotib melalui dr. Bambang Triyono Putro mengatakan, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Kediri, kasus anak zero dose cukup tinggi.
“Perlu ditindaklanjuti dengan memberikan imunisasi dari sekarang untuk mencegah penyakit-penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujar dokter Bambang.
Anak zero dose, lanjutnya, adalah anak-anak yang belum menerima satu dosis vaksin. Anak zero dose ini memiliki kesadaran yang rendah terhadap pentingnya imunisasi lengkap dan tepat waktu untuk kekebalan tubuh mereka.
Dampak anak zero dose adalah kekebalan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena penyakit. Jika kondisi anak zero dose dibiarkan maka akan timbul Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Lokakarya ini untuk memetakan perencanaan kegiatan tepat sasaran, pembiayaan dan kebutuhan anggaran agar anak zero dose tetap mendapatkan imunisasi dasar untuk melindungi mereka dari penyakit,” terang dokter Bambang.
Selain itu pada kegiatan ini juga dilakukan koordinasi dan konsolidasi lintas program atau bidang dalam merumuskan cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Kediri. “Serta mengembangkan rencana tindak lanjut bersama untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Kediri,” pungkasnya. JP Radar Kediri (ik2/rq)