KABUPATEN KEDIRI. Bertempat di SMK Negeri I Purwoasri Kecamatan Purwoasri, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Rabu (6/11/2024) siang menggelar Sosialisasi Komitmen Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah. Kegiatan ini dihadiri dr. Bambang Triyono Putro Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Kediri didampingi perwakilan SMK Negeri I Purwoasri. Kegiatan ini diikuti 37 siswa dari klas X dan XI dan dipilih secara acak. Sedangkan pemateri adalah Etik Siti Rahayu, SKM dan Triarly Wahyu Micawati, SKM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan dr. Pieter Santoso dari Puskesmas Purwoasri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ahmad Khatib, M.Kes. melalui dr. Bambang Triyono Putro Kabid P2P Dinkes Kabupaten Kediri menyinggung mengenai Undang-Undang Kesehatan yang berkaitan dengan kawasan bebas dan sehat dari asap rokok di lingkungan sekolah. Sasaran dalam kegiatan ini adalah pemuda dan pelajar yang merupakan agen perubahan di bidang kesehatan.
“Sosialisasi ini dilaksanakan berkelanjutan dengan sasaran sekolah pada wilayah Puskesmas di kabupaten Kediri. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan pada sekolah wilayah Puskesmas Puncu, Pagu dan Kras. Dilaksanakannya kegiatan Sosialiasi Komitmen Penerapan Kawasan Tanpa Rokok ini karena perokok pada tingkat remaja produktif saat ini kami menilai cukup tinggi,” jelasnya.
Ditambahkan dr. Bambang, perokok aktif atau berat berpotensi resiko penyakit salah satunya darah tinggi. Karenanya kalangan muda seharusnya menghindari rokok dan jika sudah kecanduan juga berpotensi mengganggu kegiatan belajar di sekolah. “Kami adakan sosialisasi ini dengan maksud di kemudian hari pihak Puskesmas yang ada di wilayah sekolah tersebut bisa menindak lanjuti secara intens untuk gencar melaksanakan sosialiasi komitmen penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah,” imbuhnya.
Kegiatan diawali dengan pemberian materi tentang pentingnya kawasan bebas asap rokok di lingkungan sekolah, bahaya dan dampak merokok, dampak perokok pasif dan aktif. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan yang diawali dari pelaksanaan test smoke analyzer, dilanjutkan pemeriksaan tensi/tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan konsultasi kesehatan.
Perlu diketahui bahwa Smoke Analyzer adalah alat yang dapat mendeteksi kandungan nikotin dari perokok aktif (perokok ringan sampai perokok berat) dan perokok pasif (bukan perokok). Adapun cara kerja alat tersebut sebelum digunakan seorang menarik nafas dalam dan ditahan selama 15 detik, lalu nafas dihembuskan melalui alat tersebut. Alat tersebut akan mendeteksi tingkat nikotin dalam nafas melalui angka yang keluar setelah nafas dihembuskan ke alat tersebut. Ada beberapa tingkat kadar nikotin yang bisa dideteksi melalui tanda warna hijau, kuning dan merah bagi perokok pasif dan bukan perokok, perokok aktif dan perokok berat.
Kediri, Memo : Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro bersama peserta Komitmen Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di SMK Negeri I Purwoasri Rabu siang (bakti/memo)